http://img100.imageshack.us/img100/4658/image12du2.gif diessaputra

Jumat, 10 Agustus 2012

langkah-langkah memulai memotret



Artikel ini adalah pembaruan karena aku merasa belum cukup menjelaskan langkah-langkah memfoto. Bagi sebagian orang, memfoto adalah pekerjaan yang menyenangkan. Namun ada kalanya hasil foto justru diluar dugaan. Seperti buram, tidak fokus, terlalu gelap dan sebagainya. Aku akan memberi panduan singkat tentang cara memfoto yang benar. Istilah “benar” disini karena panduan ini bukan murni ciptaanku. Aku memperolehnya dari majalah, artikel internet, sampai fotografer senior. 

Kamera yang dipergunakan adalah kamera digital kompak yang memiliki mode pengaturan parameter foto secara manual. Siapkan juga buku panduan penggunaan kamera digital anda. 

ISO


ISO adalah tingkat kepekaan sensor kamera terhadap cahaya. Pada kondisi pencahayaan yang terang seperti di siang hari yang terik, gunakan ISO 50-100. Sedangkan pada kondisi pencahayaan yang temaram seperti di dalam ruangan, gunakan ISO 200-400. Perhatikan, bahwa sumber cahaya selain cahaya matahari jam 12.00 dikategorikan cahaya temaram. Semakin tinggi ISO maka semakin tinggi noise yang dihasilkan, akibatnya hasil foto tampak berbintik-bintik. 

Resolusi


Demi menghemat memori kamera, saran saya turunkan resolusinya. Jika kamera anda 10 Megapiksel dan anda tidak berniat untuk mencetak hasil foto ke ukuran 10R maka turunkan resolusi menjadi 2 Megapiksel saja. Itu sudah cukup tajam untuk dinikmati di layar komputer. Kualitas kompresi gambar pilih yang terbaik (Fine). Dengan demikian pada memori ukuran 256 MB cukup untuk menampung sekitar 150 foto. Tidak buruk. 

White Balance


Mengatur White Balance bertujuan agar warna putih pada foto tetap putih. Hal ini disebabkan karena sumber pencahayaan umumnya memiliki temperatur warna yang berbeda. Cahaya matahari cenderung ke warna merah sementara lampu neon cenderung ke warna biru. Auto White Balance tidak selalu berfungsi optimal di setiap kondisi pemotretan, saran saya atur White Balance sesuai pencahayaan pemotretan. 

Metering


Cara kamera menakar cahaya berbeda dengan mata kita. Kamera tidak bisa membedakan mana kondisi terang dan gelap karena kamera tidak memiliki jangkauan gelap-terang (Dynamic Range) seluas mata kita. Contohnya kita masih mampu melihat detail wajah manusia walaupun wajah manusia tersebut tertutup cahaya. Ada tiga pilihan metering yang biasa terdapat pada kamera:
Evaluative / Matrix :Gunakan metering ini apabila memfoto pemandangan. Metering ini adalah default metering kamera.
Center-Weighted :Gunakan metering ini apabila memfoto wajah manusia.
Spot :Metering ini akan menakar cahaya pada titik fokus.


Flash


Gunakan flash hanya pada kondisi pencahayaan yang gelap. Jika cahaya matahari berlimpah maka sebisa mungkin hindari flash. Namun flash juga dapat digunakan sebagai fill-in misalnya ketika memfoto wajah dimana wajah tersebut ditutupi oleh bayang-bayang. Flash juga dapat memperkuat warna menjadi lebih hidup. 

Fokus


Walau LCD memboroskan baterai kamera namun dengan menggunakan LCD kita akan lebih mudah menentukan titik fokus. Pastikan bahwa titik fokus berada pada subyek foto. Pada kamera digital kompak, menggunakan Autofokus lebih mudah dibandingkan dengan fokus manual. 

Posisi


Pegang kamera seerat mungkin, jangan sampai kamera goyang. Untuk itu tekan kamera ke arah badan. Usahakan pegang kamera dengan dua tangan. Usahakan pula siku jangan mengambang, tumpukan siku pada bidang yang kokoh agar tangan tidak mudah goyang. Pastikan juga anda berpijak bukan pada tempat yang labil. Jika diperlukan tahanlah napas ketika menekan tombol shutter. Namun yang terpenting anda tetap harus nyaman dengan posisi pemotretan. 

Kesalahan: Under-Exposure


Sering kali dalam foto kita dapati subyek foto tampak gelap. Solusi termudah adalah dengan menggunakan flash. 

Kesalahan: Over-Exposure


Sering kali dalam foto kita dapati subyek foto terlalu terang. Solusi termudah adalah dengan menggunakan flash.

Mohon Tinggalkan Komentar